EKARISTI

Never tickle a man’s ears with promises too great for your actions to correspond with them.

Masih ingat, bagaimana ratusan tahun lamanya ekaristi dirayakan? Pastor membelakangi umat, pada konsekrasi membungkuk dan mengucapkan atas hosti dalam bahasa latin: “Hoc est enim corpus meum.”

You should trust in God enough to believe that you couldcross the seas on a bare plank if there were no shipAmat penting menyadari bahwa Yesus mengucapkan kata-kata itu tidak kepada roti dan anggur, tetapi kepada para rasul sambil bertindak menyerahkan pecahan roti dan piala itu kepada mereka. Bahaya: close up pada hosti.

Ekaristi adalah perayaan perobahan/konsekrasi dari satu kelompok menjadi umat kristiani, menjadi tubuhnya sendiri. Corpus Christi mysticum mempunyai dua arti: umat dan ekaristi. Gereja adalah umat Allah yang hidup dari tubuh Kristus dan dengan demikian makin menjadi tubuh Kristus (Ratzinger). Kalau kita makan roti dan minum anggur, terjadi pertemuan pribadi dengan Yesus yang bangkit. Realpraesenz dalam „mengenangkan aku“ umat tidak kembali ke perjamuan terakhir Yesus, melainkan yang tersalib menjadi hadir dalam peringatan sebagai Kristus yang bangkit.

„Ambillah, inilah tubuhKu“. Dengan makan tubuh Kristus para rasul menerima persatuan paling erat dengan Kristus; sekaligus semua perserta perjamuan itu menjadi satu tubuh, yaitu tubuh Kristus. Dengan tubuhNya Yesus memberi hidup ilahiNya kepada para rasul/pada kita. (Akulah roti kehidupan) Sayang bahwa gereja menghilangkan lambang: makan dari 1 roti, minum dari 1 piala. Sebenarnya kita semua lapar dan haus pada arti, perhatian, cinta, hidup dll. Maka satu-satunya yang memuaskan: Allah memberi DiriNya (se-gala2nya) dalam Yesus.

Komunio/Relasi Kita dengan Tuhan/Yesus setingkat dengan komunio/relasi kita dengan sesama; cinta pada Allah dan cinta pada manusia tidak dapat dipisahkan. Cinta pada Allah secara konkret dihayati dan dibumikan sehari-hari dalam pengalaman diakonia / koinonia dengan sesama.

Mt 18:20 Di mana 2 atau 3 orang berkumpul dalam NamaKu, disitu Aku ada ditengah-tengah mereka. Kalau tak sempat bermisa, sebaiknya makan bersama.

Ekaristi kita mempunyai tiga akar: 1) Cara Yesus makan: Mk 6:30-44 (Kamu yang membagikan ). Mt 11:19 = Lk 7:34 Lihatlah seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Makan dan minum bersama merupakan Realsymbol kedatangan Kerajaan Allah. 2) Makan malam terakhir dimulai dengan roti, berakhir dengan piala. 3) Pengalaman dengan Yesus yang bangkit, seperti peristiwa di Emaus. Kebingungan murid-murid Emaus (Lk 24): roti dan anggur yang mereka sajikan kepada tamu mereka, diambil alih oleh Yesus sebagai lambang untuk menyerahkan dirinya kepada mereka.

Ekaristi sendiri merupakan lambang perjamuan surgawi (Bdk Lk 15)

Perintah untuk melaksanakan Ekaristi ada 1x pada Lk 22:19 dan 2x pada Paulus: 1 Kor 11:24-25

1 Kor 11:27 Barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti ini dan minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.

Cara yang tidak layak: 1 Kor 11:21 yang seorang lapar dan yang lain mabuk.

Bagi orang-orang Yahudi, tempat kehadiran Allah adalah bait Allah di Yerusalem, lebih-lebih yang mahakudus.

Yesus: Akulah tempat kehadiran Allah. Kemudian para murid memahami dirinya sebagai “Bait Roh Kudus”.

Perbedaan Gereja Barat dan Timur dalam soal kapan konsekrasi terjadi: Gereja Timur menghayati epiklese (doa permohonan, supaya Roh Kudus turun) sebagai saatnya. Dalam gereja barat selama dua abad pertama bacaan institusi Yesus termasuk ibadad sabda: Perayaaan ekaristi seluruhnya dianggap sebagai konsekrasi.

Siegfried Zahnweh, SJ